i
143 Votes

Kalangan
“orang dalam” di NASA, DoD (badan inteligensi militer), SETI maupun CIA
sudah memprediksikan, kalau 2/3 dari penduduk planet bumi akan punah,
ketika terjadi pergantian kutub, yang disebabkan kedatangan Planet X.
Sisa populasi yang bertahan hidup, terancam bahaya kelaparan dan
radiasi elemen, dalam jangka waktu 6 bulan setelah kejadian ini.
Semua operasi rahasia menyadari kenyataan
ini, dan sudah menyiapkan diri mereka. Konon, Vatikan juga mengetahui
hal tersebut. Namun sayangnya, masyarakat luas dibiarkan begitu saja
tanpa informasi, dibiarkan terlena dengan kehidupan sehari-hari, tanpa
punya kesempatan untuk menyiapkan diri menghadapi bencana ini.
Ada apa sebenarnya?
Bocornya segelintir informasi dari kalangan “orang dalam” dan para
pengamat, membuat publik mulai tertarik akan hal ini. Kenapa bencana
ini begitu dirahasiakan dari masyarakat luas? Jika sampai membuat
kegemparan global, maka akan mempengaruhi pasar uang serta
mengakibatkan lumpuhnya perekonomian dunia.
Seharusnya masyarakat luas diberikan kesempatan untuk mempersiapkan
diri. Mudah-mudahan, setelah membaca ini, kita bisa semakin waspada ya!
Oke..saat ini, kalau kita jeli mengamati perkembangan bencana alam,
jumlah kejadian bencana alam semakin banyak. Ini diakibatkan koneksi
plasmatic elektromagnetis antar planet. Sudah pernah dengar dong, kalau
matahari KONON memiliki kembaran yang gelap (versi gelapnya matahari).
Nah, disitulah lokasi mengorbitnya Planet X. Tepat diantara matahari
dan kembarannya.
Catatan : kembaran matahari tidak terlihat dengan mata kita.
Tapi, para ilmuwan sudah menemukannya. Dalam “Illustrated Science
& Invention Encyclopedia” volume ke 18, terbitan tahun 1987-1989,
sudah dicantumkan soal keberadaan kembaran matahari ini.
Sekelompok ilmuwan Rusia mengadakan rangkaian pertemuan di tahun
2000, untuk mendiskusikan planet X. Hal ini menjadi sumber berita
Reuter dengan headline “Kejadian di tahun 2003” (diterbitkan Kantor
Berita Reuter, edisi 13 September 2000)
Inti pertemuan tersebut adalah mengenai musibah kedatangan Planet X,
yang keberadaannya sudah di monitor dari observatori Rusia. Para
ilmuwan bertanya-tanya, jika ini terjadi, akankah Rusia masih tetap ada?
Ilmuwan Andrei Shukshin menyatakan, dalam pertemuan ini juga dibahas
tentang pengurangan jumlah penduduk global secara besar-besaran, akibat
peristiwa ini.
Yang pasti, Planet X memang ada dan mengorbit. Tapi, akankah bertabrakan dengan bumi? Ini yang masih dipelajari.
Di Observatori St.Petersburg Rusia, pengamatan seputar Planet X
berlangsung intensif. Ilmuwan disana menamai planet ini dengan sebutan
“Raja Sun” atau “Bintang Yang Besar”.
Tak banyak ilmuwan yang bersedia membagi informasi soal planet ini,
karena kekhawatiran akan menimbulkan kepanikan global. Dan banyak
pegawai NASA yang diam-diam membuat “home dome” yaitu rumah khusus,
dengan konstruksi khusus, yang bersifat tahan topan badai, tahan gempa
dan angin tornado. “Home dome” harus dibangun di area perbukitan, jauh
dari pantai.
Planet X juga dikenal dengan nama Nibiru, atau disebut “Wormwood”,
merupakan benda angkasa luar yang paling sering disebut sejak jaman
kuno.
Setelah mengorbit selama 3600 tahun, planet ke 10 ini akan datang lagi.
Dampak kedatangan Planet X terhadap bumi, sudah dicatat nenek moyang kita ribuan tahun lalu. Ilmu Geologi dan Arkeologi juga mencantumkannya.