putar musiknya

Bad English - When I See You Smile

Powered by mp3skull.com Ai se eu te pego - Michael Telo - Original song

Powered by mp3skull.com

Pengikut

Sugeng Rawuh..... Wonten blog kulo...!

Saturday, September 10, 2011

Tradisi Syawalan Kota Pekalongan



Tradisi syawalan atau seminggu setelah hari raya idul fitri di pekalongan sangatlah unik. Salah satu tradisi yang terkenal sampai di luar daerah adalah tradisi lopisan atau krapyakan. Tradisi ini dilakukan setiap tahun di daerah krapyak kecamatan pekalongan utara kota Pekalongan. Warga berbondong-bondong untuk melihat lopis raksasa yang tiap tahun ukurannya bertambah besar. Pada tahun ini, lopis ini mempunyai ukuran diameter 150 cm, berat 185 kg dan tinggi 110 cm. Lopis ini biasanya dipotong oleh bapak walikota dan jajaran muspida lalu dibagikan kepada pengunjung yang datang.
Asal muasal tradisi syawalan ini adalah sebagai berikut, pada tanggal 8 Syawal masyarakat Krapyak berhari raya kembali setelah berpuasa 6 hari, dalam kesempatan ini, mereka membuat acara ‘open house’ menerima para tamu baik dari luar desa dan luar kota. Hal ini diketahui oleh masyarakat diluar krapyak, sehingga merekapun tidak mengadakan kunjungan silaturahmi pada hari-hari antara tanggal 2 hingga 7 dalam bulan Syawal, melainkan berbondong-bondong berkunjung pada tanggal 8 Syawal. Yang demikian ini berkembang luas, bahkan meningkat terus dari masa ke masa sehingga terjadilah tradisi Syawalan seperti sekarang ini.
Pemotongan lopis ini pertama kali dilakukan pada tahun 1965 oleh bapak Rohmat yang merupakan kepala daerah setempat. Lopis merupakan makanan yang terbuat dari ketan yang memiliki daya rekat kuat bila sudah direbus dan dimasak.
Lopis ini melambangkan persatuan dan kesatuan negara indonesia. Lopis ini dibungkus dengan daun pisang, diikat dengan tambang dan direbus selama 4 hari 3 malam. Butir-butir ketan tersebut tidak akan tercerai-berai dan akan tetap menjadi satu kesatuan. Lopis dibungkus dengan daun pisang karena pisang tidak akan mati sebelum berbuah atau dengan kata lain tidak mau mati sebelum berjasa atau meninggalkan sesuatu bagi generasi yang akan datang.
Pembuatan Lopis tersebut menghabiskan dana sebesar 3,5 juta rupiah. Dana tersebut didapatkan dari para donatur dan iuran warga setempat. Lopis ini juga pernah masuk Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai lopis terbesar se-Indonesia.

SUMBER : Disini

0 comments:

Open Cbox
Open Cbox

JankerDevilSharingan

ingat waktu

Janker ExChange

jjjj/>

Press CTRL + C to copy

ganti background disini

follow me on twitter

Powered by Blogger.

Follow Us With Facebook

sharingan

animasi

"
 

sharingan

Terimakasih telah berkunjung di JankerDevilSharingan
Copyright© 2011 TJAP | Template Blogger Designer by : Janker' |
Template Name : Version Devil | Sharingan